Ada beberapa Jenis Nyeri Sendi yang sering dialami:
NYERI SENDI JARI-JARI TANGAN
Nyeri sendi jari-jari tangan
dapat disebabkan oleh penyakit rematik. Namun demikian, jangan terburu-buru
menganggap semua nyeri pada sendi jari-jari dan pergelangan tangan selalu
disebabkan oleh penyakit rematik.
Ada beberapa penyakit lain yang
lebih sering menyebabkan nyeri sendi di daerah tangan dibanding penyakit
rematik, yaitu penyakit trigger finger, penyakit de Quervain, dan
carpal tunnel syndrome. Ketiga penyakit ini lebih sering mengenai wanita
dibanding laki-laki.
Penyakit De Quervain
timbul akibat terjepitnya otot ibu jari tangan. Nyeri terasa di daerah
pergelangan tangan di sebelah atas pangkal ibu jari. Rasa nyeri timbul pada
saat tangan dipakai menggenggam atau mengangkat sesuatu, misalnya gayung untuk
mandi.
NYERI SENDI BAHU & SIKU
Nyeri bahu paling sering
diakibatkan oleh penyakit shoulder impingement, yaitu suatu penyakit
akibat peradangan otot di dalam sendi bahu. Peradangan tersebut lazim disebabkan oleh robekan
serabut-serabut otot di dalam sendi bahu, yang dikenal sebagai rotator cuff.
Gejala penyakit ini adalah bahu
terasa nyeri jika lengan diangkat ke arah atas atau ke arah belakang. Penderita
mengalami kesulitan melakukan gerakan tertentu, seperti menyisir, mengangkat
gayung atau memakai kaos.
Ada dua
penyakit penyebab nyeri sendi siku. Penyakit tennis elbow menyebabkan
nyeri di daerah sisi luar sendi siku, sementara golfer’s elbow mengakibatkan
nyeri pada sisi dalam sendi siku. Sama seperti shoulder impingement,
kedua penyakit ini disebabkan oleh peradangan otot akibat peregangan otot
secara berlebihan, bukan karena penyakit rematik atau asam urat.
NYERI DI DAERAH KAKI
Selain rematik,
asam urat sering dituduh sebagai penyebab nyeri sendi. Asam urat jika menumpuk
di dalam sendi dalam bentuk
kristal natrium urat memang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri
sendi. Akan tetapi, sekitar 90% nyeri sendi yang disebabkan oleh asam urat
hanya menyerang sendi pangkal ibu jari kaki. Dengan kata
lain, nyeri sendi yang dapat dihubungkan dengan asam urat adalah nyeri sendi
yang mengenai pangkal ibu jari kaki. Asam urat jarang mengakibatkan nyeri pada
sendi yang lain, meskipun
juga dapat menyerang sendi siku dan jari-jari tangan serta pergelangan kaki.Penyebab utama
nyeri di daerah kaki adalah plantar fasciitis dan Achilles tendonitis,
bukan asam urat atau rematik. Kedua penyakit ini disebabkan oleh peradangan
otot di daerah kaki.
Plantar fasciitis menyebabkan nyeri pada telapak kaki (sisi bawah tumit), khususnya
ketika bangun pada pagi hari yang biasanya berkurang setelah kaki digunakan
berjalan beberapa waktu. Sementara Achilles tendonitis menyebabkan nyeri
pada ujung belakang tumit. Kedua penyakit ini bukan merupakan penyakit rematik
NYERI PINGGUL & LUTUT
Sendi pinggul
dan lutut adalah dua sendi yang paling sering terasa nyeri karena paling banyak
menerima beban. Penyebab
utama nyeri kedua sendi tersebut juga bukan penyakit rematik atau asam urat.Pada usia di bawah 45 tahun,
penyebab utama nyeri kedua sendi ini adalah peradangan otot dan kapsul
pembungkus sendi akibat peregangan yang berlebihan, seperti misalnya karena
olah raga atau terpeleset. Sementara di atas umur 45 tahun, penyebab utama
nyeri kedua sendi tersebut adalah pengapuran sendi (osteoartritis),
bukan penyakit rematik atau asam urat, seperti keyakinan banyak orang. Pengapuran sendi merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh menipisnya tulang rawan sendi. Tulang rawan berfungsi melapisi
setiap ujung tulang pembentuk sendi, sehingga sendi dapat bergerak bebas tanpa
rasa sakit. Jika tulang rawan tersebut menipis, ujung tulang tidak dilapisi
lagi oleh tulang rawan dan akan saling bergesekan secara langsung sehingga
mengakibatkan rasa nyeri.
GEJALA
PENGAPURAN SENDI
Gejala pengapuran sendi stadium dini biasanya berupa
nyeri dan kekakuan sendi setelah lama tidak bergerak, seperti setelah bangun
tidur atau duduk dalam waktu yang lama. Sendi lutut juga terasa sakit apabila
digunakan beraktivitas, seperti berjalan dalam waktu yang lama, naik-turun
tangga, atau berjongkok. Sering terdengar bunyi “krek-krek” pada saat sendi
lutut digerakkan.
Pada stadium yang lebih berat, rasa sakit tidak hanya
dirasakan ketika beraktivitas, tetapi juga pada saat istirahat. Pada stadium
yang lanjut, selain rasa sakit yang semakin hebat, sendi lutut menjadi kaku dan
bengkok seperti huruf O atau huruf X. Penderita pengapuran sendi yang berat
lazim berjalan pincang.
Pada foto Rontgen, celah sendi yang mengalami
pengapuran sendi tampak lebih sempit dibanding celah sendi yang
normal sebagai akibat penipisan tulang rawan sendi. Hasil foto Rontgen inilah
yang lazim digunakan untuk menentukan berat ringannya (stadium) pengapuran
sendi. Ada 4 stadium pengapuran sendi; stadium 1 dan 2 dikategorikan sebagai
pengapuran sendi ringan, sementara stadium 3 dan 4 sebagai pengapuran sendi yang
berat.
Pengobatan
Pengobatan pengapuran sendi berbeda-beda tergantung
stadiumnya. Pengapuran sendi derajad ringan (yaitu stadium 1 dan 2) masih dapat
disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, seperti menurunkan berat badan dan
pemberian obat berupa (1) obat anti-radang dan anti-nyeri, (2) suplemen
yang mengandung glukosamin dan kondroitin sulfat untuk menumbuhkan tulang
rawan, (3) obat pelumas sendi yang perlu disuntikkan ke dalam sendi, serta (4)
operasi dengan kamera dan alat khusus yang dimasukkan ke dalam sendi melalui
sayatan kecil untuk membersihkan permukaan tulang rawan sendi yang berserabut
dan membuang “kotoran” lain di dalam sendi. Operasi semacam ini disebut “arthroscopic
debridement”.
Injeksi pelumas sendi dan glukosamin hanya bermanfaat
untuk pengapuran sendi derajad ringan (stadium 1 dan 2). Untuk pengapuran sendi
derajad berat (stadium 3 dan 4) obat tersebut tidak bermanfaat karena tulang
rawan sendi telah menipis dan bahkan hilang sama sekali sehingga tidak ada lagi
tulang rawan yang tersisa untuk dilumasi dan ditumbuhkan lagi.
Banyak pasien yang kecewa telah mendapat suntikan obat
pelumas sendi, tetapi tidak sembuh. Banyak diantaranya mendapat suntikan 5
sampai 10 kali pada kedua lututnya, tetapi tetap terasa nyeri. Hal ini disebabkan
karena mereka telah mengalami pengapuran sendi stadium 3 atau 4, sehingga
bentuk pengobatan untuk stadium 1 dan 2 tersebut tidak bermanfaat lagi.
Operasi Penggantian Sendi
Oleh karena itu, pengobatan terbaik
untuk pengapuran sendi lutut dan pinggul stadium 3 dan 4 adalah operasi
penggantian sendi. Operasi ini dilakukan untuk mengganti sendi yang telah rusak
akibat pengapuran sendi dengan sendi buatan (prosthesis).
Operasi penggantian sendi lutut
tidak hanya menghilangkan rasa sakit sendi yang telah rusak, tetapi juga
membuat sendi lutut yang bengkok menjadi lurus kembali setelah operasi. Setelah
menjalani operasi penggantian sendi, penderita diijinkan untuk berjalan cepat,
naik tangga, berenang, naik sepeda, berdansa dan bahkan bermain golf.
Operasi penggantian sendi lutut dan
pinggul tidak membutuhkan rawat inap di rumah sakit yang lama. Tiga hari
setelah operasi, pasien mulai dilatih berjalan dengan alat bantu penyangga yang
disebut walker. Lama perawatan di rumah sakit berkisar 4 sampai 5 hari.
Pasien biasanya mampu berjalan seperti orang normal tanpa bantuan walker
sekitar 3-4 minggu setelah operasi.Operasi
penggantian sendi aman bagi orang tua; kenyataanya hampir semua penderita
pengapuran sendi adalah orang tua. Operasi ini juga aman bagi para penderita
kencing manis, hipertensi dan jantung sepanjang hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium dalam batas normal.
Sumber: sakitsendi.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar