Dalam penanganan cedera, diagnosis kerusakan struktur serta
proses cedera perlu ditegakkan terlebih dahulu. Berdasarkan gejala dan pemeriksaan
fisik perlu ditetapkan tahapan keluhan apakah termasuk keluhan akut, sub kronis
maupun kronis. Pada prinsipnya, penanganan cedera akut harus dilaksanakan untuk
mengurangi kerusakan lanjutan serta mengurangi keluhan keluhan akibat respon
peradangan tubuh. Beberapa prinsip dasar intervensi fisioterapi pada cedera
olahraga adalah sebagai berikut :
1. Pada tahap sangat awal cedera dimana belum terjadi tahap
peradangan, dapat dilakukan reposisi apabila terjadi dislokasi.
2. Pada tahap peradangan dilakukan upaya upaya untuk menekan
respon peradangan yang berlebihan melalui proses RICE (rest, ice, cold and elevation). Proses fisioterapi yang ideal dalam hal ini adalah hydrotherapy,
maupun cold therapy.
3. Pada tahap sub-kronis dimana respon peradangan sudah
menurun, dapatdilakukan heat
therapy dan manual
therapy untuk mempercepat proses regenerasi tubuh
akibat cedera
4. Pada tahap kronis, heat
therapy dapat dikombinasi dengan cold therapy dalam
paket contrast therapy. Pada keadaan ini manual
therapy dapat dilanjutkan danmulai
dikombinasikan dengan exercise therapy. Tujuan dari fase ini selain untuk mempercepat proses
regenerasi adalah untuk memulihkan kembali fungsi tubuh seperti pemulihan range of movement persendian
maupun memulihkan kekuatan otot yang berkurang akibat cedera dan proses
imobilisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar